THE SEDEKAH QURAN UNTUK ORANG YANG SUDAH MENINGGAL DIARIES

The sedekah quran untuk orang yang sudah meninggal Diaries

The sedekah quran untuk orang yang sudah meninggal Diaries

Blog Article

Memberikan sedekah berupa Alquran untuk dibaca juga bagian dari upaya menghidupkan syiar Islam. Sebuah perbuatan baik yang mulia karena syiar Islam di muka bumi memang harus terus dihidupkan dan dijaga agar Islam selalu terdengar gaungnya. 

أَنَّ الضُّعَفَاءَ أَشَدُّ إِخْلَاصاً فِي الدُّعَاءِ، وَأَكْثَرُ خُشُوْعاً فِي الْعِبَادَةِ؛ لِخَلَاءِ قُلُوْبِهِمْ عَنِ التَّعَلُّقِ بِزُخْرُفِ الدُّنْيَا

Dalam ajaran Islam, bersedekah akan menjadikan setiap individu sadar bahwa semua harta dan rezeki berasal dari Allah. Ini adalah pengingat bahwa manusia adalah pemegang amanah dan harus menggunakan harta tersebut dengan bertanggung jawab.

إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١١١﴾  سورة التوبة

meninggal dunia. Sedangkan Sa’advert pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’advert mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ibuku tiba-tiba saja meninggal dunia dan tidak sempat menyampaikan wasiat padaku. Seandainya dia ingin menyampaikan wasiat, pasti dia akan mewasiatkan agar bersedekah untuknya.

Kesembilan : Bahwa seorang yang bersedekah di doakan oleh seorang malaikat di sedekah bacaan al quran kepada yang masih hidup setiap harinya, berbeda terbalik dengan orang yang menahan hartanya. Mengenai hal tersebut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

, “Apabila Ibnu ‘Umar pergi ke Makkah, beliau selalu membawa keledai sebagai ganti unta apabila ia merasa jemu, dan ia memakai sorban di kepalanya. Pada suatu hari, ketika ia pergi ke Makkah dengan keledainya, tiba-tiba seorang Arab Badui lewat, lalu Ibnu Umar bertanya kepada orang tersebut, “Apakah engkau adalah putra dari si fulan?

Jika tidak, pahala itu  diperolehi oleh yang membaca. Syarat untuk semua itu, ikhlas bacaan bukan kerana harta atau bayaran. Jika tidak ikhlas tiada pahala. Jika tiada pahala, tiada apa pun yang boleh dihadiahkan kerana yang tidak memiliki tidak dapat memberi.

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya

Tidaklah beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya, atau sabda beliau, mencintai tetangganya, sebagaimana ia mencintai diri sendiri

أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ – رضى الله عنه – تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهْوَ غَائِبٌ عَنْهَا ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّى تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا ، أَيَنْفَعُهَا شَىْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ » .

Namun, muncul persoalan etika mengenai keberlanjutan amal kebaikan atas nama orang yang telah meninggal dunia. Dalam Fatwa Tarjih, diungkapkan bahwa memberikan sedekah atau amal atas nama orang yang telah meninggal tidak mengalirkan pahala dan tidak menjadi amal bagi orang yang sudah meninggal tersebut.

Jika orang yang bersedekah berperilaku baik kepada sesama makhluk, memberi kemanfaatan kepada orang lain dengan hartanya, dan berbagai bentuk kebaikan lainnya, maka dadanya akan menjadi lapang.

Report this page